Seandainya
aku manusia, tak peduli lelaki atau perempuan, pasti kukatakan, aku
mencintaimu. Tak jenuh jenuh, kupandang matamu, kudengar bibirmu, kunikmati
gerakmu, sepanjang usiaku, hingga kautahu aku hanya ingin mencintai. Kunanti
kau bertanya atau meminta padaku. Kapanpun kauinginkan, segera akan kukatakan,
aku mencintaimu. Cintaku tak akan layu, tak akan pernah terpikat aroma atau rupa
lain yang ditawarkan waktu.
Atau, lebih
baik aku sekuntum bunga. Sembarang wangi dan warna, asal kausuka. Bergetar
ketika kaupatahkan ranting atau duri, sentuhanmu membuatku berseri, serasa
terbang saat kaudekatkan. Di manapun kautanam cinta, aku tumbuh, mekar, siap menyatakan
keindahan yang ingin kaukatakan. Hari pasti berlalu, aku pasti layu, kau selalu
musim semi, saat terindah di bumi, saat aku baru terlahir kembali*