It doesn’t
have to be a miracle. You can paint. I can walk*
Kau tahu,
aku merasa ini akan sia sia. Kemudian, kesia siaan itu tak akan sia sia. Masih di
lingkaran. Kenapa seseorang yang move on dikatakan lebih bijak dan rasional. Aku
tidak bertanya kepada siapa siapa. I’ll stay forever, itu saja. Tidak puas,
silahkan ke toko sebelah.
Aku juga
bisa menggambar, meskipun kau selalu menertawakan gambar gambarku,
kekanakan. Bagaimana rasa kopi
favoritmu. Aku tidak menyesal karena belum sempat bertanya padamu, tak pernah. Hanya
menyeduh kopi menurut kehendakku. Tidak masalah bagimu. Apapun yang kubuat,
pasti menyenangkan.
Orang orang berkata aku bodoh. Aku berkata aku sangat
bodoh. Sekali lagi, tidak masalah bagimu.
Memangnya kau
siapa, dinding ajaib. Itu jauh lebih menyenangkan ketimbang cermin, sekalipun
sama sama ajaib. Jadilah dinding, aku akan melukis, sambil memandangmu,
menghabiskan waktu yang tak pernah habis.
Kopinya terlalu
manis, sengaja kububuhkan banyak gula. Tidak masalah kan. Sudahlah, biarkan
raja, ratu, perdana mentri, mengurus benteng, kuda, dan prajuritnya sendiri. Aku
jenuh, kotak kotak hitam putih, perang, saling menggulingkan. Aku berkata aku
sangat bodoh, pasti segera menyerah. Lebih baik kalah, mengalah, dari pada
salah langkah. Jangan dihitung, atau kau
akan segera jatuh tertidur.
Saatnya
berkata, aku telah jatuh cinta. Menjadi tua tanpa dewasa. Sst, kututup mataku,
supaya kau bisa menciumnya. Sekarang*