Lantas aku
harus takut buta. Hanya orang orang tidak buta yang takut buta. Untuk si buta,
kebutaan tak lagi menakutkan. Hanya menghanyutkan. Manakah yang lebih gawat,
menakutkan atau menghanyutkan.
Melewatkan.
Itu paling gawat. Menguatkan juga lumayan gawat. Saat kuat, semua jadi
mengerikan. Bahkan sekedar cegukan. Oh, sayang lemahkanlah aku, lumatkanlah,
aku ingin menyejukkan seluruh lorong pencernaanmu. Kau tak ingin sembuh.
Sakit tidak
menggigit. Ketika mengernyit seperti berpikir. Padahal, tak pernah ada sandal
cemas terinjak. Tak ada satupun dari bermilyar milyar injakan mengoyak sandal.
Misinya adalah berjalan.
Kucing tidak
telanjang, mereka mengenakan mantel bulu setiap waktu*.