Sabtu, 28 Februari 2015

catatan senja

Ke dalam sebuah sebuah malam ia ingin tenggelam. Sayang sekali, tak ada malam yang cukup dalam. Setiap malam menelan barbatang batang jalan, bermil mil perbatasan, berton ton keresahan. Keruh tanpa penuh. Ia mencoba berenang. Mungkin pada malam yang akan datang ia dapat menyelam. Ia berharap dengan menyelam, keinginannya akan tenggelam, sesedap malam dalam lukisan sebuah matahari terbenam*